Kamis, 26 Februari 2015

CNBLUE

Biodata Lengkap CN Blue Band Korea



Profil Jung Yong Hwa
 
Nama : Yong Hwa
Nama Asli : Jung Yong Hwa
Posisi di group : Leader, Gitaris, Rapper, Vokalis Utama
Profesi : Penyanyi, pencipta lagu, aktor, rapper, MC
Tanggal Lahir : 22 Juni 1989
Tempat Lahir : YeoksamDong, Seoul, Korea Selatan
Tinggi : 180 cm
Berat : 63 kg
Golongan Darah : A
Zodiak : Cancer
Agensi : FNC Music
Drama
  • Marry Him If You Dare | Miraeui Suntaek (KBS2 / 2013) - Park Se-Joo
  • Gentleman's Dignity | Shinsaui Poomgyuk (SBS / 2012) - Jung Yong-Hwa (ep.13)
  • Heartstrings | Neon Naege Banhaesseo (MBC / 2011) - Lee Shin
  • He's Beautiful! | Minamyisinyeoyo (SBS / 2009)
Program TV
  • Sunday Sunday Night (MBC, 2009)
  • Inkigayo (SBS, 2010)
  • Running Man (2010,2012,2013) 
  • We Got Married 2 (MBC, 2010-2011)
  • MBC Show! Music Core 
  • Invencible Youth 2 (2012)
  • Inkigayo  (SBS, 2012)
  • Dream Team 2 (Episode 17)
Soundtrack Drama
  • A song for a fool - You're Beautiful (2009)
  • Promise (ANJELL) - You're Beautiful (2009)
  • Still (ANJELL) -  You're Beautiful (2009)
  • See My Eyes - Heartstrings (2011)
  • Because I miss you - Heartstrings (2011)
Penghargaan
  • 2010 MBC Entertainment Awards : Popularity Award (We Got Married)
  • 2010 SBS Entertainment Awards : SBS Nueva Estrella Award varied (Inkigayo)
  • 2009 SBS Drama Awards : Award Nueva Estrella (You're Beautiful)

Profil Min Hyuk


Nama : Min Hyuk
Nama Asli : Kang Min Hyuk
Posisi di group : Drummer
Tanggal Lahir : 28 Juni 1991
Tempat Lahir : Korea Selatan
Tinggi : 184 cm
Berat : 60 kg
Golongan Darah : A
Zodiak : Cancer
Agensi : FNC Music
Drama
  • The Heirs | Sangsokjadeul (SBS / 2013) - Yoon Chan-Young
  • My Husband Got a Family | Neongkuljjae Gulleoon Dangsin (KBS2 / 2012) - Cha Se-Gwang (Cha Yoon-Hee's younger brother)
  • Heartstrings | Neon Naege Banhaesseo (MBC / 2011) - Yeo Joon-Hee
  • It's Okay, Daddy's Girl | Gwaenchanha, Appa Ddal (SBS / 2010) - Hwang Yun-Doo
Film
  • Acoustic (2010) 

 Profil Jong Hyun



Nama : Jong Hyun
Nama Asli : Lee Jong Hyun
Posisi di group : Gitaris, Vokalis
Tanggal Lahir : 15 Mei 1990
Tempat Lahir : Korea Selatan
Tinggi : 182 cm
Berat : 64 kg
Golongan Darah : O
Agensi : FNC Music
Drama
  • Adolescence Medley | Sachoonki Medeulri (KBS2 / 2013) - Yang Young-Woong (ep.3)
  • Gentleman's Dignity | Shinsaui Poomgyuk (SBS / 2012) - Colin
Film
  • Acoustic (2010) 
Penghargaan
  • New Star Award ("Gentleman's Dignity") - 2012 SBS Drama Awards - December 31, 2012 

Profil Jung Shin


Nama : Jung Shin
Nama Asli : Lee Jung Shin
Profesi : Bassist
Tanggal Lahir : 15 September 1991
Tempat Lahir : Korea Selatan
Tinggi : 186 cm
Berat : 66 kg
Golongan Darah : A
Agensi :  FNC Music
Drama
  • The Blade and Petal | Kalgwa Kkot (KBS2 / 2013) - Shi-Woo
  • Seo-Young, My Daughter | Nae Ddal Seoyoungi (KBS2 / 2012-2013) - Kang Sung-Jae
  • My Husband Got a Family | Neongkuljjae Gulleoon Dangsin (KBS2 / 2012) - man on blind date (cameo)

Alat Musik Moderen

Nama-Nama Alat Musik Modern


1. Gitar Akustik





Gitar akustik merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Umumnya menggunakan jari maupun plektrum.
Gitar terbuat dari kayu dengan beberapa bagian dari logam / Metal dan terdapat 6 senar untuk dimainkan. Bagian atas dan bawah dari badan gitar berbentuk angka 8. 6 senar terikat pada Pegs atau pemutar senar yang ditarik sepanjang badan gitar. Pegs / pemutar senar digunakan untuk Tuning.
                                               
2.  Gitar Listrik



Gitar listrik merupakan jenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk merubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di badan gitar yang biasa disebut "pick up". Terkadang sinyal yang keluar dari pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai reverb maupun distorsi.

3.  Gitar Bass


 Gitar bass merupakan alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik  tetapi bass memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar dibandingkan dengan gitar yang memiliki enam senar.
Bobot dari biasanya lebih berat daripada gitar listrik, karena senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi tekanan pada  leher gitar.Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan panjang senar.
Ada banyak macam bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan cello bass  yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera, bass listrik biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band dan bass fretless yang sama dengan bass listrik tapi tidak ada kolom/pembatas pada papan tekan pada bass tersebut. Prinsip kerja bass fretless mirip dengan contra/cello bass hanya saja berbentuk gitar listrik.

4.   Piano



Piano merupakan sebuah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan, bentuk dan fungsi piano kurang lebih seperti keyboard. Namun, ukuran piano lebih besar dari pada keyboard, dan piano lebih banyak tuts-nya dari pada keyboard, sedangkan keyboard cuma terdiri dari 5 tuts saja, atau ada juga keyboard yang lebih dari 5 tuts, itupun keyboard tertentu saja.
Adapun sebutan bagi pemain piano yaitu Pianis,piano juga merupakan alat musik yang bisa dikategorikan sebagai bagian dari furnitur yang indah. Karenanya alat musik ini membutuhkan perawatan yang baik dari pemiliknya.


5. Drum

Drum merupakan alat musik yang termasuk kedalam golongan perkusi. Pada drum, setidaknya l terdiri dari satu buah membran atau lebih. Membran-membran ini biasa disebut sebagai Drum-head atau kulit drum. Pada umumnya, drumhead  di pasang di bagian atas dan bawah dari drum shell, dan menghasilkan bunyi ketika drum-head tersebut dipukul, baik menggunakan tangan atau tongkat pemukul yang biasa di sebut drum stick. Suara tersebut dihasilkan dari resonansi getaran pada drum-head, yang merupakan hasil dari tabrakan udara yang berada di dalam shell dengan dinding shell dan drum-head bagian bawah. Suara yang dihasilkan sangant bervariatif tergantung dari jenis drum-head yang digunakan, bahan shell yang digunakan, dan ukuran dari shell tersebut.
Drum merupakan alat musik tertua, dan digunakan di seluruh belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu. Mengikuti perkembangan jaman, drum telah berevolusi hingga seperti bentuk yang kita kenal sekarang.


6.  Biola




Biola merupakan sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara  digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu viola dancello, biola yang memiliki nada tertinggi. Kertasmusik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G. Biola dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu.

7. Obo


Obo merupakan alat musik double reed jenis woodwind.obo merupakan keturunan dari shawm. Kata "obo" berasal dari bahasa Perancis hautbois, berarti "high wood". Alat musik ini terkadang masih disebut hautboy dalam bahasa Inggris. Seorang musikus yang memainkan obo disebut obois.

8. Saksofon



Saksofon merupakan instrumen yang masih tergolong dalam keluarga brasswind. Saksofon biasanya terbuat dari logam dan dimainkan menggunakan  single-reed seperti klarinet. Saksofon yang merupakan ciptaan dari Adolphesax  pada tahun 1846, umumnya dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, tapi awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestra dan band militer.

9.  Flute




Flute merupakan instrumen musik dari keluarga woodwind. Suara flute berkarakter lembut dan dapat dikombinasikan dengan instrumen lainnya dengan baik. Flutemodern untuk profesional umumnya terbuat dari perak, emas atau kombinasikeduanya. Sedangkan flute untuk student umumnya terbuat dari nikel-perak,atau logam yang dilapisi perak.

10. Terompet





  Terompet merupakan alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antarat tuba, trombon, sousafon, French horn, dan Barinton.Terompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda. Tentu saja semua orang dapat bermain trompet. Namun, bagi pemain trompet, dibutuhkan nafas yang panjang dan kuat. Umumnya, perokok sedikit sulit memainkannya karena napas nya yang lebih pendek daripada orang yang bukan perokok. Jadi, jika Anda menyukai alat musik tiup seperti trompet ini, disarankan Anda untuk tidak merokok atau mempunyai aktivitas atau kebiasaan atau penyakit yang menjadikan Anda bernapas pendek.

11.   Harmonika

Harmonika merupakan alat musik yang paling mudah dimainkan.Hanya tinggal meniup dan menghisapnya harmonika akan mengeluarkan suara yang cukup bagus. Harmonika berasal dari alat musik tradisional China yang bernama 'Sheng' yang telah digunakan kira-kira 5000 tahun yang lalu sejak kekaisaran Nyu-kwa.


12.  Keyboard


Keyboard berasal dari kata key yang berarti kunci. Sedangkan board berarti papan.Keybord merupakan alat musik yang terdiri dari sekumpulan tuts pada sebuah bidang yang mirip papan (board).

Keyboard memiliki ciri-ciri,diantaranya:
- Umumnya memiliki tuts 5 oktaf., pada beberapa tipe dan merek tertentu ada yang lebih dari 5 oktaf.
- Pengoperasiannya harus menggunakan listrik.
- Memiliki berbagai macam suara mulai dari suara piano, flute, gitar, drum dan lain-lain.
- Dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan fitur-fitur seperti style (musik iringan), karaoke, fitur untuk merekam dan lain-lain.

Keyboard dimainkan dengan menggunakan sepuluh jari yang dimainkan pada tuts sesuai nada-nada di dalam lagu yang dimainkannya. Melodi lagu dimainkan dengan jari tangan kanan sementara chord untuk mengiringi lagu dimainkan dengan jari-jari tangan kiri.

13.   Sitar



Sitar merupakan alat musik yang paling populer dan diterima dengan baik sebagai alat musik khas India Utara. Basis Sitar dibuat dari labu labu. Sitar datang di berbagai kualitas dengan harga yang berbeda sesuai dengan dekorasi ukiran. Instrumen string ini banyak digunakan dalam pertunjukan klasik cahaya. Ada yang memproduksi Sitar dengan desain yang tak tertandingi dengan ukiran kayu. Sungguh membuatnya sangat artistik.
Alat bersenar ini mempunyai lima hingga tujuh tali dawai (dua hingga empat tali digunakan untuk memainkan melodi, dan 3 tali untuk dengung). Dibuat dari kayu yang berbentuk bujur seakan sebelah buah pear.
Cara memainkan Sitar adalah dengan meletakkannya dengan cara terlentang dan dipetik dengan jari-jari sebelah tangan. Jari-jari tangan sebelah lagi menekan dan menarik pada berbagai kedudukan di tali-tali yang mengeluarkan berbagai tingkat suara dan melodi. Sitar biasanya dimainkan dalam kumpulan instrumental kecil atau sebagai alat solo.

14.   Pianika


Alat musik pianika termasuk alat musik melodi yang merupakan alat musik bertuts yang dimainkan dengan cara ditiup. Bilahan-bilahan nadanya ada yang berwarna putih untuk nada-nada asli (natural) dan ada yang berwarna hitam-hitam untuk memainkan nada-nada kromatis.

15.   Suling


Suling merupakan alat musik dengan cara ditiup untuk memainkannya yang terbuat dari bambu. suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
suling modern untuk para ahli musik umumnya terbuat dari perak,emas ataupun campuran keduanya. sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
suling konser standar ditalakan di c dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle c. akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada b di bawah middle c. ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.

Rabu, 25 Februari 2015

LIGA CHAMPION

JADWAL PERTANDINGAN FASE LIGA CHAMPION 2015

Leg Ke-1 (Siaran Langsung Jam 02:45 WIB)
Rabu, 18 Februari 2015 – PSG vs CHELSEA
Rabu, 18 Februari 2015 – Shakhtar Donetsk vs Bayern
Kamis, 19 Februari 2015 – Schalke 04 vs Real Madrid
Kamis, 19 Februari 2015 – Basel vs Porto
Rabu, 25 Februari 2015 – Manchester City vs Barcelona
Rabu, 25 Februari 2015 – Juventus vs Borussia Dortmund
Kamis, 26 Februari 2015 – Bayer Lev vs Atlético Madrid
Kamis, 26 Februari 2015 – Arsenal vs Monaco

Leg Kedua (Siaran Langsung Jam 02:45 WIB)
Rabu, 11 Maret 2015 – Real Madrid vs Schalke 04
Rabu, 11 Maret 2015 – Porto vs Basel
Kamis, 12 Maret 2015 – Chelsea vs Paris St.Germain
Kamis, 12 Maret 2015 – Bayern Munich vs Shakhtar Donetsk
Rabu, 18 Maret 2015 – Atlético Madrid vs Bayer Leverkusen
Rabu, 18 Maret 2015 – Monaco vs Arsenal
Kamis, 19 Maret 2015 – Barcelona vs Manchester City
Kamis, 19 Maret 2015 – Borussia Dortmund vs Juventus

Merawat Wajah

Cara Merawat Wajah Agar Putih, Bersih dan Bebas Jerawat

 Cara-merawat-wajah

Cara Merawat Wajah

  • Sebelum anda menyentuh daerah wajah, sebaiknya biasakanlah untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih, agar wajah terbebas dari kuman dan bakteri.
  • Bersihkan wajah dengan air mengalir dan berikan pijatan pada wajah, untuk membantu memperlancar peredaran darah. Sebaiknya lakukan pembilasan dengan benar dan akhiri dengan pengeringan menggunakan handuk bersih dan lembut.
  • Biasakan untuk membersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar yang cocok dengan jenis kulit anda, setiap pagi dan malam atau setiap kali keluar dari rumah.
  • Biasakan untuk selalu memakai pelembab wajah setiap akan beraktifitas diluar rumah, agar kulit wajah tetap terjaga dan terbebas dari sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan flek hitam.
  • Luangkan waktu sekitar 2-3 menit setiap malam untuk memijat kulit wajah setiap sebelum tidur. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan letih pada wajah dan memberikan warna kulit agar tetap sehat dan cerah.
  • Biasakanlah menggunakan masker wajah minimal 2 kali dalam 1 minggu, agar kotoran yang menempel pada wajah akan terangkat dan wajah akan menjadi lebih bersih dan segar. Sebaiknya gunakanlah masker alami yang aman bagi kulit wajah.
  • Perbanyak mengkonsumsi air putih setiap hari minimal 8 gelar perhari, untuk menjaga kulit wajah terlihat lebih cerah dan segar.
  • Minumlah Vitamin E setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam.
  • Berolahragalah secara teratur agar kulit menjadi tetap kencang dan tubuh akan terbeas dari berbagai penyakit.
Setelah anda mengetahui cara merawat wajah dengan benar diatas, sebaiknya anda juga dapat mencoba cara merawat secara alami berikut ini :
1. Bengkoang
Bengkoang memiliki kandungan rotenon, pachyrhizon, Vitamin C dan B1 yang dapat bermanfaat untuk memutihkan wajah dan menghilangkan noda hitam yang disebabkan oleh jerawat. Anda dapat mencobanya denga cara mengupas dan mencuci bengkoang dengan bersih, kemudian parut hingga lembut. Setelah itu peras air bengkoang dengan saringan dan letakkan dalam wadah, diamkan selama setengah jam. Buang air tersebut dan pakailah sari bengkoang atau endapan bengkoang secara merata ke wajah anda dan diamkan selama 15 menit, bilas dengan air hangat dan diikuti dengan air dingin.
2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis mempunyai kandungan Vitamin C dan zat anti oksidan yang bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori, menghaluskan dan mencerahkan kulit wajah. Anda dapat mencoba menggunakan jeruk nipis dengan cara membelah jeruk nipis menjadi 2 bagian, setelah itu peras dan ambil airnya, lalu oleskan pada kulit wajah secara merata. Diamkan kurang lebih selama 10 – 20 menit, kemudian cucilah wajah dengan air hangat, dan lanjutkan membasuh wajah dengan air dingin.
3. Apel
Apel mempunyai kandungan zat lastin dan kolagen yang dapat mengurangi minyak pada kulit wajah. Anda dapat mencobanya dengan cara membuat masker apel seperti berikut ini, kupaslah buah apel dan haluskan dengan menggunakan blender tanpa dicampur dengan air. Setelah itu oleskan masker apel ke seluruh wajah secara merata dan biarkan selama 20-30 menit. Kemudian bersihkan wajah dengan menggunakan air hangat dan dilanjut dengan air dingin agar pori-pori kulit mengecil.
4. Tomat
Tomat mempunyai zat anti oksidan yang dapat membantu mengatasi iritasi pada kulit akibat sinar matahari, mengurangi komedo dan mencerahkan wana kulit wajah. Anda dapat mencobanya denga cara menghaluskan 1 buah tomat, kemudian campurkan dengan 1 sendok madu, oleskan pada wajah dan diamkan selama 15 menit. Setelah itu basuhlah dengan air hangat.
5. Alpukat
Alpukat mempunyai kandungan Vitamin C dan E yang dapat menjaga kelembapan dan memberi asupan nutrisi serta menghaluskan kulit wajah. Anda dapat mencoba membuat masker alpukat dengan cara menghaluskan daging buah dan dihaluskan dengan sendok atau blender. Kemudian oleskan pada bagian wajah secara merata dan diamkan selama 15 menit, lalu bilas dengan air. Lakukan setiap hari agar hasilnya maksimal.

Pekan Olahraga

Penyelengaraan PON I

Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

Lokasi

Upacara pembukaan PON II di Stadion Ikada, Jakarta
 
# Tuan rumah Provinsi Tanggal Juara Umum
I Solo Lambang Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah 8 September - 12 September 1948 Jawa Tengah
II Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 21 Oktober28 Oktober 1951 Jawa Barat
III Medan Lambang Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara 20 September - 27 September 1953 Jawa Barat
IV Makassar Lambang Provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan 27 September - 6 Oktober 1957 Jakarta
V Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 23 September - 1 Oktober 1961 Jawa Barat
VI 1 Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 8 Oktober - 10 November 1965 -
VII Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 26 Agustus - 6 September 1969 Jakarta
VIII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 4 Agustus - 15 Agustus 1973 Jakarta
IX Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 23 Juli - 3 Agustus 1977 Jakarta
X Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 19 September - 30 September 1981 Jakarta
XI Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 September - 20 September 1985 Jakarta
XII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 18 Oktober - 28 Oktober 1989 Jakarta
XIII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 September - 19 September 1993 Jakarta
XIV Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 September - 25 September 1996 Jakarta
XV Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 19 - 30 Juni 2000 Jawa Timur
XVI Palembang Lambang Provinsi Sumatera Selatan Sumatera Selatan 2 September - 14 September 2004 Jakarta
XVII Samarinda Lambang Provinsi Kalimantan Timur Kalimantan Timur 6 Juli - 17 Juli 2008 Jawa Timur
XVIII Pekanbaru Lambang Provinsi Riau Riau 9 September - 20 September 2012 Jakarta
XIX[1] Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 2016 belum berlangsung
XX[2] Jayapura  Papua 2020 belum berlangsung

INDONESIA

Sejarah Nama Indonesia

Nama Indonesia berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di pertengahan abad ke-19. Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama, sementara kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan"). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais). Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.

 NAMA INDONESIA

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur"), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan yang sekarang dikenal sebagai Indonesia, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. [1] Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. [1]
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau. Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia")..

Benteng Vredebrug

Sejarah Berdirinya Benteng Vredebrug

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berrhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.
Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi kekuatan yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I. Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.

KOTA YOGYAKARTA

BERDIRINYA KOTA JOGJAKARTA


      Keberadaan Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi yang memperjuangkan kedaulatan Kerajaan Mataram dari pengaruh Belanda, merupakan adik dari Sunan Paku Buwana II. Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada hari Kamis Kliwon tanggal 29 Rabiulakhir 1680 atau bertepatan dengan 13 Februari 1755, Pangeran Mangkubumi yang telah bergelar Susuhunan Kabanaran menandatangani Perjanjian Giyanti atau sering disebut dengan Palihan Nagari . Palihan Nagari inilah yang menjadi titik awal keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pada saat itulah Susuhunan Kabanaran kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Setelah Perjanjian Giyanti ini, Sri Sultan Hamengku Buwana mesanggrah di Ambarketawang sambil menunggui pembangunan fisik kraton.

      Sebulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti tepatnya hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadilawal 1680 atau 13 Maret 1755, Sultan Hamengku Buwana I memproklamirkan berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta dan memiliki separuh dari wilayah Kerajaan Mataram. Proklamasi ini terjadi di Pesanggrahan Ambarketawang dan dikenal dengan peristiwa Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram – Ngayogyakarta. Pada hari Kamis Pon tanggal 3 sura 1681 atau bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1755, Sri Sultan Hamengku Buwana I memerintahkan untuk membangun Kraton Ngayogyakarta di Desa Pacethokan dalam Hutan Beringan yang pada awalnya bernama Garjitawati.

      Pembangunan ibu kota Kasultanan Yogyakarta ini membutuhkan waktu satu tahun. Pada hari Kamis pahing tanggal 13 Sura 1682 bertepatan dengan 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwana I beserta keluarganya pindah atau boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawan masuk ke dalam Kraton Ngayogyakarta. Peristiwa perpindahan ini ditandai dengan candra sengkala memet Dwi Naga Rasa Tunggal berupa dua ekor naga yang kedua ekornya saling melilit dan diukirkan di atas banon/renteng kelir baturana Kagungan Dalem Regol Kemagangan dan Regol Gadhung Mlathi. Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota Yogyakarta karena mulai saat itu berbagai macam sarana dan bangunan pendukung untuk mewadahi aktivitas pemerintahan baik kegiatan sosial, politik, ekonomi, budaya maupun tempat tinggal mulai dibangun secara bertahap. Berdasarkan itu semua maka Hari Jadi Kota Yogyakarta ditentukan pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004

kabupaten bantul

Sejarah Kabupaten Bantul

Bantul memang tak bisa dilepaskan dari sejarah Yogyakarta sebagai kota perjuangan dan sejarah perjuangan Indonesia pada umumnya. Bantul menyimpan banyak kisah kepahlawanan. Antara lain, perlawanan Pangeran Mangkubumi di Ambar Ketawang dan upaya pertahanan Sultan Agung di Pleret. Perjuangan Pangeran Diponegoro di Selarong. Kisah perjuangan pioner penerbangan Indonesia yaitu Adisucipto, pesawat yang ditumpanginya jatuh ditembak Belanda di Desa Ngoto. Sebuah peristiwa yang penting dicatat adalah Perang Gerilya melawan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman (1948) yang banyak bergerak di sekitar wilayah Bantul. Wilayah ini pula yang menjadi basis, "Serangan Oemoem 1 Maret" (1949) yang dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tolok awal pembentukan wilayah Kabupaten Bantul adalah perjuangan gigih Pangeran Diponegoro melawan penjajah bermarkas di Selarong sejak tahun 1825 hingga 1830. Seusai meredam perjuangan Diponegoro, Pemeritah Hindia Belanda kemudian membentuk komisi khusus untuk menangani daerah Vortenlanden yang antara lain bertugas menangani pemerintahan daerah Mataram, Pajang, Sokawati, dan Gunung Kidul. Kontrak kasunanan Surakarta dengan Yogyakarta dilakukan baik hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang, penyerahan pemimpin pemberontak, dan pembentukan wilayah administratif. Pemerintah Hindia Belanda dan sultan Yogyakarta pada tanggal 26 dan 31 Maret 1831 mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru dalam kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya. Saat itu Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Bantulkarang untuk kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan timur. Menindaklanjuti pembagian wilayah baru Kasultanan Yogyakarta, tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 Sapar tahun Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya dikenal bernama Bantulkarang tersebut di atas. Seorang nayaka Kasultanan Yogyakarta bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya Sri Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan sebagai bupati Bantul.
Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasar pada Usamu Seirei nomor 13 sedangkan 'stadsgemente ordonantie' dihapus. Kabupaten memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom). Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Akan tetapi di Yogyakarta dan Surakarta undang-undang tersebut tidak diberlakukan hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah Daerah No 22 tahun 1948 dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950 yang berisi tentang pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.
Tanggal 20 Juli ini lah yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul. Selain itu tanggal 20 Juli tersebut juga memiliki nilai simbol kepahlawanan dan kekeramatan bagi masyarakat Bantul mengingat Perang Diponegoro dikobarkan tanggal 20 Juli 1825.Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasarkan pada Usamu Seirei nomor 13 sedangakan stadsgemente ordonantie dihapus. Kabupaten Memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom). Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Tetapi di Yogyakarta dan Surakarta undang-undang tersebut tidak diberlakukan hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah Daerah No 22 tahun 1948. dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950 yang isinya pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.

HURUF HIJAIYAH



MENGENAL HURUF HIJAIYAH